Lampung Traveller

Kue Lapis Legit, Simbol Kebesaran dan Eksklusivitas Sebuah Kue dalam Masyarakat Lampung

 

kue lapis legit

Kue Lapis legit itu nyaris sejajar dengan kedudukan para Sai Batin itu sendiri. Ia sempurna, bersanding di meja-meja jamuan yang mewah dan eksklusif. Dulu, bukan hanya sekedar mencicipinya, menikmatinya adalah sebuah penghargaan mutlak.

Lapis legit kala itu adalah identitas sebuah kebesaran bagi masyarakatLampung. Karenanya ia amat jarang, dan hanya ada sebuah perayaan berharga.

Pinggan-pinggan mewah bercorak yang hanya ada dan dimiliki para penyimbang-penyimbang adat adalah singgasana kue dengan warna kuning mengkilat dengan corak garis-garis hitam yang tak selalu menyatu ini, berada dihadapan mereka yang spesial, yang berkedudukan di masyarakat.

Makna Kue Lapis Legit Dulu dan Kini

Pergeseran waktu dan kian biasnya cluster kelas membuat lapis legit bisa dinikmati oleh semua orang, tanpa terkecuali.

Namun, kesan sakralnya tak pernah hilang. Ia hanya akan ada dan akan bisa dinikmati hanya pada perayaan dan momen-momen istimewa. Tak melulu acara adat, hari-hari besar, seperti hari raya Idul Fitri, Lapis Legit adalah penganan wajib yang juga bertindak sebagai simbol kemenangan.

Jika dulu, lapis legit identik dengan kaum bangsawan masyarakat Lampung dan perayaan-perayaan adat dalam skala yang besar. Maka kini, lapis legit adalah makanan universal untuk siapa pun sebagai sebuah kebanggaan sekaligus identitas kuliner asli dari Lampung.

Walaupun momentumnya tak lagi eksklusif dan terbatas pada perayaan adat semata, lapis legit tetap istimewa untuk peringatan-peringatan yang istimewa pula.

Sejarah Lapis Legit Lampung

Minimnya dokumentasi tentang asal hingga siapa yang pertama kali membuat kue ini di Lampung masih amat bias, meski semua sepakat bahwa kue ini adalah warisan penjajah Belanda yang membawa kue lapis yang mereka sebut dengan Spekkoek.

Penamaan Spekkoek oleh Belanda merujuk pada bentuk dan tekstur kue yang berlapis-lapis yang identik dengan lapisan daging babi.

Di Indonesia sendiri, ada begitu banyak nama lain dari kue ini, seperti masyarakat Jawa yang juga memiliki kue lapis Pati Bodin meski tekstur dan bentuknya sedikit berbeda hingga lapis legit Bangka maupun legit Pontianak.

Kemudian di Palembang ada juga kue lapis Maksuba yang karakternya amat mirip dengan lapis legit, hingga Spekuk dari masyarakat Tionghoa yang juga memiliki bentuk dan karakternya yang juga nyaris serupa tapi cenderung mengarah pada kue bolu dan relatif kering dibanding lapis legit yang cenderung basah.

Dari banyak artikulasi dan nama itu, faktanya kue lapis ini sama-sama merujuk pada sebuah simbol kemewahan dan eksklusivitas sebuah kue yang hanya ada di momen tertentu, masyarakat Tiongkok misalnya, menjadikan kue Spekuk sebagai bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek.

kue lapis legit


Kemungkinan Modifikasi Lapis Legit dalam Masyarakat Lampung

Terlepas dari berbagai klaim asalnya, masyarakat Lampung pada masa lampau kemudian memodifikasi kue lapis itu menjadi seperti saat ini dan menjadi salah satu kue paling lezat di dunia dengan perbedaan utama kue lapis pada umumnya lebih kepada tekstur maupun rasanya.

Karakter lapis legit asli Lampung jauh melampaui rasa dari kue aslinya sendiri. Layer-layer yang sedikit jarang terasa lebih detail dengan kompleksitas rasa dari bahan yang muncul ketika dinikmati, meski dominan dengan rasa manis namun rasa telurnya juga mampu mengiringi rasa utama dari kue lapis ini hingga terasa begitu legit.

Identik dengan Konsistensi

Kue lapis legit ini juga amat identik dengan arti sebuah konsistensi. Ia tak bisa dibuat dengan serampangan. Ada racikan bahan, disiplin waktu hingga detail yang teliti untuk membuatnya pantas disajikan, karena lapis legit adalah sebuah reputasi bagi si pembuatnya.

Karena rasa lapis legit amat mungkin berubah menjak enek atau bahkan teksturnya lebih cenderung menjadi spekuk yang bolu.

Dibuat Secara Khusus oleh Mereka yang Khusus pula

Seloyang kue lapis legit membutuhkan waktu hingga lebih dari 6 jam bahkan lebih. Membuatnya tak seperti membuat kue-kue lain yang bisa ditinggal begitu saja. Demikian halnya dengan campuran bahan maupun cara memanggangnya.

Jika dulu, memanggang kue lapis legit dilakukan dengan amat tradisional menggunakan batok-batok kelapa atau arang kayu maka kini lapis legit bisa juga dipanggang pada mesin-mesin pemanggang otomatis namun tetap saja proses pelapisannya dilakukan secara satu persatu.

Sejatinya, memanggang loyang-loyang kue ini dengan arang kayu maupun batok kelapa jauh lebih mampu memunculkan cita rasa sesungguhnya dari lapis legit. Melalui bahan-bahan utama yang terdiri dari gula dan telur.

Karenanya, tak semua orang bisa membuat kue ini sehingga mampu menjadikannya kue yang istimewa. Kebanyakan mereka yang menjadi pembuat kue lapis legit ini sama spesialnya dengan kue yang mereka buat. Sebagian dari mereka memiliki keahlian itu justru berasal dari warisan yang temurun, mulai dari bahan, cara membuat hingga cara memanggangnya.

Dari rumah-rumah Sesat yang bertingkat pada sebuah ruang luas yang panjang, selembar kain putih panjang dibentangkan untuk melapisi jejeran pinggan-pinggan kue lapis legit yang istimewa, seistimewa orang yang mendapat penghargaan untuk menikmatinya...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama