Lampung Traveller

QRIS Cross Border bikin Traveling Lancar, Bisnis Jastip Makin Berkibar

QRIS Cross Border bikin Traveling Lancar, Bisnis Jastip Makin Berkibar

 

Sebagai sebuah terobosan inovasi transaksi keuangan digital yang praktis, aman dan efisien, kehadiran QRIS Cross Border diberbagai negara amat dirasakan manfaat dan keunggulannya


Buat Prameswari Putri Sudjaja, traveling sudah menjadi bagian dari hidupnya. Guru swasta di salah satu kabupaten di Provinsi Lampung ini bahkan punya bucket list destinasi wisata dalam dan luar negeri yang ia buat sejak masih mahasiswa, yang harus ia kunjungi meskipun hanya sekali seumur hidupnya.

Tiap kali musim liburan, agendanya adalah traveling dan traveling,”liat situasi juga, kalau liburnya sebentar, travelingnya dalam negeri aja, tapi kalau libur panjang biasanya ke luar negeri,” aku Putri, begitu ia biasa disapa.

Ketika hendak berlibur ke luar negeri, sejak beberapa bulan sebelumnya, ia sudah berburu tiket dan hotel murah di negara yang akan ia kunjungi,”biasanya tiga bulan sebelum libur panjang, sudah cari tiket, lebih seringnya war tiket, karena ada beberapa negara favorit wisatawan yang tingkat kunjungannya sangat tinggi di musim libur,” kata guru Bahasa Inggris ini lagi.

Ia mengaku, kunjungannya ke berbagai negara maupun daerah di Indonesia tak melulu soal mengunjungi tempat wisata, ia justru lebih tertarik untuk mempelajari kebudayaan di negara maupun daerah yang ia kunjungi.

“Saya lebih tertarik untuk melihat dan belajar kebudayaannya, karena kebudayaan tiap daerah itu berbeda-beda dan itu yang membangun karakter masyarakatnya,” tuturnya lagi.

Karenanya, sebelum berkunjung ke suatu negara atau daerah di Indonesia, Putri terlebih dahulu akan berselancar di dunia maya untuk mencari informasi kehidupan dan kebudayaan masyarakat di daerah yang akan ia kunjungi, mulai dari interaksi budaya hingga hasil kerajinannya.

“Sebelum berangkat, saya brosing dulu, kebudayaan yang menarik dari daerah itu, karena sebenarnya saya amat jarang mengunjungi obyek wisata, termasuk obyek wisata yang sedang hype, saya lebih cenderung menyukai kebudayaan masyarakatnya”.  

Dari ketertarikannya terhadap budaya itu pulalah yang kemudian, muncul ide untuk memulai bisnis jasa titip (jastip) yang ia jadikan sebagai usaha sampingannya ketika ia traveling ke berbagai negara.

“Banyak produk-produk hasil kebudayaan yang punya nilai tinggi di daerah-daerah yang saya kunjungi, dan itu masih sangat kurang terakomodasi. Padahal, para pengrajin ini sedang mempertahankan dan mengenalkan kebudayaan asli mereka melalui kerajinan-kerajinan yang mereka buat,” jelasnya lagi.

Sejak itu, untuk membantu para pengrajin di tempat-tempat yang ia kunjungi, Putri menawarkan jastip kepada teman-temannya, baik teman-teman di sosial media hingga teman-teman di komunitasnya, tapi khusus untuk produk-produk kerajinan pengusaha kecil.

“Biasanya, sebelum menawarkan jastip, saya jelaskan dulu apa saja produk kerajinan khas di negara yang akan saya kunjungi, termasuk sejarahnya dan kaitannya dengan kebudayaan penduduk setempat. Tujuannya, agar teman-teman yang tertarik dengan produk itu juga memahami nilai-nilai budaya dari kerajinan itu, karena kebetulan teman-teman saya memiliki concern dan kepedulian yang sama tentang kerajinan produk dari kebudayaan masyarakat. Selain itu, tentu saja membantu para pengrajin itu untuk terus eksis,” tuturnya.

Sejak itu, permintaan jastip kian tinggi. Dan, belakangan jenis barang yang hendak dibeli pun kian beragam, hingga akhirnya Putri tak membatasi jenis barang yang diminati calon pembeli,”tapi tetap ada aturan yang harus ditaati ketika menggunakan jastip melalui saya, khususnya untuk barang-barang yang tidak diperbolehkan atau yang melebihi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bea Cukai”.

Dari hobinya traveling hingga ke luar negeri dan kemudian mengembangkan bisnis jastip kecil-kecilan itu, Putri bisa meraih keuntungan yang lumayan,”hasilnya lumayan, bahkan pernah keuntungan dari jastip itu bisa mengganti biaya transportasi dan akomodasi saya selama traveling,” katanya lagi.

Baca Juga: Desa Kiluan Negeri, Tentang Alam, Kearifan Lokal dan Lumba-lumba 

Pernah Jadi Target Copet

Meski senang berwisata, namun Putri juga pernah punya pengalaman yang kurang menyenangkan, ketika berkunjung ke Barcelona, ia nyaris menjadi korban kawanan pencopet.

Saat itu, ia sedang menikmati keindahan kawasan La Rambla, ketika berada di air mancur kawasan ini, tiba-tiba ia didekati oleh dua orang pria yang terus mengincar tasnya.

“Kebetulan waktu itu, saya baru saja menukar uang, sejak itu saya diikuti terus, dan ketika di komplek air mancurnya, saya didekati dua pria yang berusaha menarik tas saya. Saya sempat khawatir kalau uang di dalam tas diambil mereka, apalagi itu hampir semuanya uang jastip,” kenangnya.

Sejak kejadian itu, ia jadi serba salah,”kalau bolak balik money changer repot juga, tapi kalau bawa uang cash banyak, khawatir jadi sasaran kejahatan”.


QRIS Cross Border bikin Traveling Lancar, Bisnis Jastip Makin Berkibar


Memanfaatkan QRIS Cross Border sebagai Alat Pembayaran

Tapi, sejak beberapa bulan lalu, Putri bisa bernapas lega, kendalanya saat traveling ke luar negeri yang repot jika harus membawa uang dalam jumlah banyak saat bepergian, kini bisa lebih praktis sejak Bank Indonesia mulai menerapkan transaksi berbasis QRIS lintas negara (Cross Border) di negara-negara ASEAN.

“Pertama kali saya coba pake QRIS Cross Border itu di Bangkok. Waktu itu sedang berada di Pasar Chatuchak, eh ternyata beneran bisa pake QRIS. Gampang banget, cuma scan QR selesai. Sudah langsung tertera konversi mata uangnya lagi, praktis banget,” kenangnya.

Menurutnya, QRIS Cross Border memberikan begitu banyak kemudahan yang serba praktis dan efisien untuk menunjang transaksi pembayaran ketika sedang berada di luar negeri.

“Sebenarnya, kendala saat ke luar negeri itu kan cuma ada tiga aja; bahasa, kurs mata uang dan cara transaksinya. Kalau soal bahasa kan bisa diatasi dengan menggunakan bahasa Inggris, nah kalau soal kurs dan transaksi sekarang sudah bisa pake QRIS Cross Border,” jelasnya.

Putri merasakan benar kehadiran QRIS Cross Border ini untuk traveler sepertinya. Ia bahkan berharap pengembangan kerjasama QRIS Cross Border makin diperluas ke berbagai negara lain diluar ASEAN.

”Jadi benar-benar bisa healing total, gak khawatir copet, apalagi ribet nyari money changer lagi, bisnis jastip jadi makin lancar”.

Baca Juga: Menikmati Aroma Surga di Desa Rigis Jaya, Sebuah Pesan dari Secangkir Kopi

Mengenal QRIS Cross Border

Merujuk pada laman resmi Bank Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard  (QRIS) Cross Border menjadi sebuah terobosan inisiatif hasil kolaborasi Bank Indonesia dengan bank-bank sentral di negara ASEAN untuk membangun standardisasi infrastruktur settlement transaksi perdagangan di lintas negara serta memperkuat integrasi ekonomi dalam kawasan ASEAN yang sesuai dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN and co-Chairmanship Jepang pada ASEAN+3 di tahun 2023.

Dengan QRIS Cross Border ini, masyarakat Indonesia maupun wisatawan luar negeri khususnya dari negara-negara ASEAN yang datang ke Indonesia, bisa melakukan transaksi pembayaran hanya dengan scan QR code seperti biasa, demikian pula wisatawan Indonesia dapat melakukan pembayaran hanya dengan memindai QR standar negara yang ia kunjungi.

Melalui QRIS Cross Border ini, penggunanya tidak lagi harus melakukan konversi mata uang saat berbelanja di negara kunjungan apalagi harus menukarkan uang di money changer.


QRIS Cross Border bikin Traveling Lancar, Bisnis Jastip Makin Berkibar


Negara-negara yang Sudah Menerapkan QRIS sebagai Alat Pembayaran

Melansir dari pernyataan resmi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di channel Youtube Bank Indonesia tanggal 17 Agustus 2023 atau tepat pada peringatan hari raya kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 lalu, mengatakan selain Thailand dan Malaysia yang sudah mengimplementasikan kerjasama ini, penggunaan QRIS Cross Border juga telah bisa digunakan di Singapura.

“Setelah berhasil diimplementasikan di Thailand, Malaysia dan Pilipina, saat ini QRIS juga bisa digunakan di Singapura,” kata Perry Warjiyo.

QR antarnegara yang didukung penuh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) ini, lanjut Perry Warjiyo, menjadi bentuk perluasan kerjasama keuangan digital Bank Indonesia untuk memfasilitasi pertumbuhan perdagangan antarnegara termasuk untuk pertumbuhan UMKM dan meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata antarnegara.“Dengan QR ini, pembayaran akan lebih praktis, cepat, transparan serta inklusif”.

Pemerintah melalui Bank Indonesia juga tengah menjajaki perluasan kerjasama tak hanya dengan bank-bank sentral di ASEAN, tapi juga di Asia Timur seperti Jepang yang sudah dilakukan penjajakan kerjasama antara BI dan Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri (Meti) Jepang yang telah menandatangani nota kerjasama pembayaran berbasis QR Code antara QRIS Indonesia dan Japan Unified QR Code (JPQR).

“Perluasan kerjasama QRIS akan terus kita lakukan diberbagai negara lain, seperti Jepang maupun Korea Selatan,” ujar Perry Warjiyo lagi.


QRIS Cross Border bikin Traveling Lancar, Bisnis Jastip Makin Berkibar


Pertumbuhan Transaksi QRIS yang Signifikan

Lebih lanjut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menambahkan sejauh ini pertumbuhan transaksi QRIS meningkat signifikan. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya dukungan sistem pembayaran berbasis digital yang lebih aman, praktis dan efisien.

Pada triwulan III 2023, transaksi QRIS secara keseluruhan terus tumbuh hingga menjadi 87,90 persen (yoy) dengan nilai hingga Rp56,92 triliun.

Selain itu, jumlah pengguna QRIS juga meningkat hingga saat ini sudah mencapai 41,84 juta pengguna serta 29,04 juta merchant. Dan kabar baiknya lagi, sebagian besar merchant pengguna QRIS adalah UMKM.

“Bank Indonesia akan terus berupaya melakukan akselerasi digital sistem pembayaran, khususnya sistem pembayaran lintas negara untuk mendorong dan memperluas ekonomi keuangan digital,” kata Perry Warjiyo lagi.

Melihat berbagai kemajuan inovasi transaksi keuangan digital yang dilakukan oleh Bank Indonesia itu, Putri mengaku sudah tak sabar untuk terus menikmati hobi travelingnya ke berbagai negara sembari mengembangkan bisnis jastipnya.

“Kalau sudah ada QRIS Cross Border semuanya jadi terasa lebih mudah dan aman. Pergi kemana-mana nggak perlu repot nukar uang, nggak pusing mikirin kurs, apalagi harus repot-repot bawa uang tunai,” tutur Putri. (Meza Swastika)

 

"QRISnya satu, menangnya banyak!"

"participant of BI Digital Content Competition 2023"




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama